Di sini, aku coba kumpulkan ribuan kata yang berserakan di otakku. Kucoba rangkai menjadi lantunan kata yang mereka sebut puisi, sajak, syair, atau apalah itu. Terkadang kutumpahkan pula rasaku di sini. Selamat membaca imajiku.
Wednesday, April 17, 2019
Mau Pilih Nomor Berapa?
Mau nomor 1, 2, atau bahkan 3 sekalipun yang menang nggak masalah selagi bisa memimpin negeri ini dengan baik dan benar. Siapapun pemimpinnya nggak masalah selama bisa amanah dan bijak. Apapun basicnya nggak masalah selagi bisa mengatur negara ini sejalan dengan aturanNya. Jadi nggak masalah mau nomor 1, 2, atau bahkan 3 sekalipun yang menang selama pemimpinnya punya keimanan yang kuat sehingga bisa menjadikan rakyatnya lebih baik lagi dengan menjadikan negeri ini sebagai negeri yang aman, damai, tentram, dan sejahtera. Kenapa harus iman yang kuat? Karena keyakinan berkaitan dengan segala hal termasuk kepemimpinan. Kalau pemimpin negeri kuat imannya artinya dia bukan orang munafik. Kalau dia bukan orang munafik artinya dia nggak akan berkata bohong kalau bicara, nggak akan ingkar kalau berjanji dan nggak akan berkhianat kalau dipercaya. Itulah ciri orang munafik. Jadi penting kan punya pemimpin yang beriman, bahkan yang kuat imannya?
Jadi balik lagi ke awal, mau nomor 1, 2, atau bahkan 3 sekalipun yang menang nggak masalah, yang penting adalah kita doakan sama-sama untuk negeri ini supaya memiliki pemimpin yang beriman dan bertaqwa kepadaNya. Kalau sudah ada iman di hati, semoga amanah dan tanggung jawab tersemat pula di hati sehingga mampu memimpin dan memperbaiki negeri ini lebih baik lagi. Semoga negeri ini selalu aman, damai, dan sejahtera dalam lindunganNya. Mari ciptakan suasana aman, nyaman dan tenang di pesta rakyat ini. Sukseskan pesta demokrasi di negeri ini dengan menghargai pilihan. Berbeda itu wajar bukan? Saling meninggikan pilihan masing-masing silakan, tapi janganlah merendahkan pilihan yang berbeda dengan kita. Bersuara itu hak kita dan berbeda suara adalah hak dan keragaman yang tak bisa dipaksa. Jadi jangan terus hakimi perbedaan.
Kita bisa lihat dan rasakan sendiri bagaimana keadaan rakyat di negeri yang kaya akan SDAnya ini selama lima tahun terakhir pada masa pemerintahan saat ini, dan bagaimana kondisi negara selama itu. Kalau mereka memilih untuk mempertahankan pemerintahan saat ini, mungkin mereka merasakan perkembangan atau perubahan yang baik yang dipimpin pemerintahan ini. Kalau sebagian yang lain memilih tak mempertahankan rezim yang ada saat ini, bisa jadi mereka berpendapat bahwa perlu ada perubahan pada sistem pemerintahan ini, perlu ada perubahan pada kepemimpinan saat ini. Mungkin mereka tidak merasakan dampak yang baik di masa ini. Itu hak mereka, dan kebebasan kita untuk bersuara dan berpendapat juga tercantum dalam hukum perundang-undangan bukan? Jadi perbedaan pendapat, perbedaan pemikiran, bahkan beda pilihan itu adalah hal wajar. Meski begitu kita tetap satu, Indonesia. Satu bahasa, satu bangsa, satu negara, Indonesia. Mari jaga ketenangan dan keamanan di pesta rakyat ini. Sukseskan pesta demokrasi ini dengan memberikan suaramu untuk perbaikan negeri. Menjadi golongan putih bukan cara terbaik untuk mengubah negeri menjadi lebih baik. Maka pastikan pilihanmu dan berikan suaramu untuk negeri yang lebih baik.
#electionday
#pemiludamai
#pemilutenang
#pestarakyat
#pestademokrasi
#netral
Subscribe to:
Posts (Atom)