pancarkan semburat senyum wajahmu
Manis.
Ya, manis dan tulus senyummu
Pagi itu kita bercengkrama
bersenda gurau bersama
Kau jua lafazhkan kalam-kalam suciNya untukku
hingga tiba senja menyeruak di khatulistiwa
Gulita datang menambah pekat cakrawala
Makin larut, air mukamu makin pasi
Kau sudah terlalu lelah rupanya
Lelah dengan segala beban yang kau simpan selama ini
Kau terlelap
Matamu terpejam rapat
namun air matamu terus mengalir
Dingin tanganmu kugenggam erat dan kuciumi
Kemarin hari terakhir kita bertemu
Waktu terakhir aku bersamamu ternyata
Kau telah pulang
Mengapa cepat sekali?
Aku tak percaya, sungguh
Aku masih ingin bersamamu, disampingmu
Apa daya, kau telah kembali padaNya
Tenanglah di sana karena aku terus mencintaimu, pak
eSPe
eSPe
No comments:
Post a Comment